Rancangan Acak Kelompok (RAK)

LAPORAN PRAKTIKUM
RANCANGAN ACAK KELOMPOK

Oleh :

Mhd Harpan Anugrah (2205104010XXX)
Nomor Komputer 17

RAK Non-Faktorial
A. Definisi RAK
            Rancangan Acak Kelompok (RAK) merupakan rancangan percobaan yang digunakan pada kondisi tempat yang tidak homogen. Sebagian besar percobaan-percobaan yang dilaksanakan dilapangan atau di lahan pertanian menggunakan rancangan lingkungan dalam bentuk RAK. Bila kita menghadapi kondisi tempat percobaan tidak homogen, maka dipakai prinsip pengawasan setempat (local control), artinya tempat percobaan harus dikelompokkan menjadi bagian-bagian yang relatif homogen. Pada bagian yang sudag dianggap homogen inilah kita sah (valid) untuk mengadakan pengujian.
            Rancangan Acak Kelompok (RAK) / Randomized Complete Block Design (RCBD) merupakan rancangan percobaan pada kondisi tempat yang tidak homogen. Sebagian besar dilakukan di lapangan/lingkungan. Rancangan acak kelompok memakai prinsip pengawasan setempat dan tempat percobaan dikelompokkan  menjadi bagian yang relatif homogen.
    Rancangan Acak Kelompok (RAK) adalah  suatu  ranangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan  satuan  percobaan  kedalam  grup-grup  yang  homogen yang dinamakan kelompok dan kemudian menentukan perlakuan secara acak di dalam masing-masing kelompok. Pengelompokan digunakan untuk usaha memperkecil galat, dan untuk membuat kragaan satuan-satuan percobaan di  dalam masing-masing kelompok sekecil mungkin sedangkan perbedaan antar kelompok sebesar mungkin.
    Jika  pada  RAL  satuan  percobaan  yang  digunakan  harus  homogen  maka  pada RAK  tidak perlu homogen, dan untuk ketidak homogenan tersebut akan dikelompokkan menjadi satuan-satuan yang mendekati homogen, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan dari pengelompokkan adalah untuk  menjadikan keragaman dalam kelompok menjadi sekecil mungkin dan keragaman antar kelompok sebesar mungkin. 
    Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Model analisis RAK adalah sebagai berikut :
Yij = μ  +  τi +  βj +  εij
  Yij = nilai pengamatan pada perlakuan ke – i kelompok ke – j
   μ   = nilai tengah umum
   τi   = pengaruh perlakuan ke - i
   βj  = pengaruh kelompok ke - j
   εij  = galat percobaan pada perlakuan ke-i & kelompok ke-j
   p   = banyaknya perlakuan
   r    = banyaknya kelompok / ulangan
  • Kelebihan RAK antara lain sebagai berikut :
1. Lebih efisien dan akurat dibandingkan dengan RAL (Pengelompokan yang efektif dapat meunurukan jumlah kuadrat galat, sehingga akan meningkatkan tingkat ketepatan atau bisa mengurangi julah ulangan)
2. Lebih fleksibel (Banyaknya perlakuan, Banyaknya ulangan/kelompok, dan Tidak semua kelompok memerlukan ulangan yang sama)
3.  Penarikan kesimpulan lebih luas karena kita bisa juga melihat perbedaan diantara kelompok
4.  Memerlukan asumsi tambahan untuk beberapa uji hipotesis dan lain-lain.
  • Kekurangan RAK antara lain adalah :
1.   Memerlukan asumsi tambahan untuk beberapa uji hipotesis.
2.   Interaksi antar kelompok perlakuan sangat sulit.
3. Peningkatan ketepatan pengelompokan akan menurun dengan semakin meningkatnya jumlah satuan percobaan dalam kelompok.
4. Derajat bebas kelompok akan menurunkan derajat bebas galat, sehingga sensitifitasnya akan menurun terutama apabila jumlah perlakuannya sedikit atau keragaman dalam satuan percobaan kecil (homogen).
5.  Memerlukan pemahaman tambahan tentang keragaman satuan percobaan untuk suksesnya pengelompokan.
6.  Jika ada data yang hilangmemerlukan perhitungan yang rumit.


B. Ciri – Ciri RAK
Menurut Harlyan (2012), Adapun ciri – ciri Rancangan Acak Kelompok (RAK), adalah sebagai berikut :
·         Digunakan untuk lingkungan heterogen / tidak homogen.
·         Perlakuan diatur dalam masing-masing kelompok (blok).
·         Kelompok sebagai ulangan, dalam tiap kelompok kondisi harus homogen.
·         Pengacakan dilakukan dalam masing-masing kelompok.
·         Banyak digunakan pada penelitian di lapang.

C. MENGANALISIS  DATA DENGAN MENGGUNAKAN SPSS PADA RANCANGAN ACAK KELOMPOK
Data RAK


Langkah-langkah penyelesaian RAK (Non Faktorial) dengan SPSS 16 sebagai berikut:
Langkah 1: Jalankan program SPSS 16


Ketika membuka Program SPSS, ada dua Windows yang muncul yang pertama Untuk Data dan yang kedua yaitu Untuk Output setelah menganalisis.

Tampilan SPSS Bagian Data

Tampilan SPSS Bagian Output


        Ada dua tempat yang harus diisi dalam SPSS, yaitu data view (untuk mengisi data yang akan diolah), dan variable view (untuk tempat variable, atau sumber keragaman dalam tabel sidik ragam).

Langkah 2 : Mengisi Bagian Kolom “Name” pada Variabel View 
     Dalam kolom name yang diisi adalah perlakuan, blok dan hasil. 



 Langkah 3: Selanjutnya pada kolom “Decimals” disesuaikan berapa banyak decimal yang akan kita gunakan.


Langkah 4 : Setelah bagian Decimals, selanjutnya kolom “Label”
Dalam kolom “label” diisi sesuai yang kita amati pada skripsi, mis : label perlakuan adalah 
Varietas Padi Introduksi (karena sebagai perlakuan).


Langkah 5 : Mengisi Bagian “Values”
a.    Bagian Perlakuan
1.      Pada kolom “Values Perlakuan”klik 2x pada bagian kanan sel hingga muncul sebuah tombol bar yang berisi titik-titik, klik tombol tersebut hingga muncul kotak “Value Labels”.
2.      Isi kotak value dengan angka dan kotak labels dengan kode perlakuan. Misal Value= 0 Label Tabut serai blok + 0% tepung cangkang telur , kemudian klik “add” dan seterusnya sampai semua perlakuan dimasukkan lalu klik OK.


b.    Bagian Blok (Ulangan)
1.   Pada kolom “Values Ulangan”klik pada bagian kanan sel hingga muncul sebuah tombol baru yang          berisi titik-titik, klik tombol tersebut hingga muncul kotak “Value Labels”.
2.  Isi kotak value dengan angka dan kotal labels dengan kode ulangan. Mis: value= 1, labels= Kelompok 1, kemudian klik “add” dan seterusnya sampai semua perlakuan dimasukkan lalu klik OK.

Langkah 6 : Mengisi Bagian “Data View”
1. Klik “Data View” yang terletak disudut kiri bawah, sehingga muncul penampilan seperti dibawah ini.



2.   Pastikan tombol “Value Label” pada bar sudah diklik.
3. Kemudian pada kolom perlakuan diklik 2 kali, hingga muncul kotak yang berisi daftar perlakuan            yang akan kita masukkan. Lakukan hal yang sama pada ulangan.
4. Setelah selesai, isilah data yang akan diolah pada kolom hasil, pastikan data berada pada perlakuan        dan ulangan yang tepat.
Hasilnya seperti dibawah ini:


Langkah 7 : Menganalisis Data
Klik Bagian Analyze kemudian General Linear lalu Model Univariate


Maka, akan muncul kotak Univariate seperti dibawah ini:


Langkah 8 : Mengisi “Dependent Variable” pada kotak Univariate
Klik Bagian  Rataan kadar laktosa susu kambing peranakan etawa [Hasil] kemudian Klik Tanda Panah Pada Bagian Dependent Variable, sehingga seperti ini.


Langkah 9 : Mengisi “Fixed Factor(s)” pada kotak Univariate
1.      Klik Bagian Penambahan Tabut Serai Blok dan Tepung Cangkang Telur[Perlakuan] kemudian Klik Tanda Panah Pada Bagian Fixed Factor(s), sehingga seperti ini.
2.     Klik Bagian Kelompok [Blok] kemudian Klik Tanda Panah Pada Bagian Fixed Factor(s), sehingga seperti ini.


Langkah 10 : Mengisi “Model” pada kotak Univariate
1. Klik tombol Model  hingga muncul kotak Univariate: Model. Pada bagian Specify Model àklik Custom.
2. Setelah bagian Custom diklik, lihat bagian Kiri Kotak Dialog Univariate: Model, ada bagian Factor       & CovariatesàKlik bagian Perlakuan lalu Klik Tanda Panah di Bagian tengah Kotak Dialog.
3. Klik bagian Ulangan kemudian Klik Tanda Panah di Bagian tengah Kotak Dialog lalu Klik Continue.

Langkah 11 : Mengisi “Post Hoc” pada kotak Univariate
1. Klik tombol Post Hoc hingga muncul kotak Univariate: Post Hoc. Klik bagian Perlakuan  lalu Klik Tanda Panah di Bagian tengah Kotak Dialog kemudian Klik Continue.

2. Pada bagian Equal Variances Assumed kemudian Klik Bagian LSD (untuk Uji BNJ), Tukey (untuk      Uji BNJ), dan Duncan (Untuk Uji Duncan) lalu Klik Continue dan Kembali ke kotak Univariate            selanjutnya Klik OK.


 Langkah 12 : Muncul OUTPUT dari Analisis yang dilakukan.

Output Rak


Vidio Analisis 


Vidio Youtube





Sumber :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Statistika Deskriptif

Rancangan Acak Lengkap (RAL)

Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF)